Kota Tasikmalaya - Berpusat di Mesjid Agung Kota Tasikmalaya, seluruh elemen masyarakat menolak dengan keras keberadaan kelompok the Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) dan Radikalisme di Kota Tasikmalaya, Senin (11/8).
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLMEZBmuGBlCr3XYgpk9BUOm6nEKPvAOHnCFLmruBuZH8cWAlOYicBzBThApA68Ukm3o54_1JnPujyPFhyphenhyphene00Fw_2gnIY2IaxwVqp2_yz1C3hCwQiVrFD7mdz20JNtlvnoDYA5VhKn3-ZT/s1600/Tolak+ISIS.jpg)
Walikota Tasikmalaya Drs. H. Budi Budiman menyampaikan bahwa paham-paham radikalisme seperti ISIS ini patut diwaspadai karena tidak mencerminkan agama Islam yang sesungguhnya yang Rahmatalil'alamin.
"Radikalisme yang membawa nama agama ini tidak sesuai di negara Indonesia khususnya di Kota Tasikmalaya", katanya.
"Kita harus senantiasa menjaga kerukunan antara umat Islam dan antar umat beragama di Kota Tasikmalaya, dan saya secara tegas menolak paham radikalisme masuk ke Kota Tasikmalaya", sambungnya.
Sementara Ketua MUI Kota Tasikmalaya KH. Acef Nur Mubarok menyampaikan bahwa ISIS berasal dari timur tengah yang semestinya menggunakan kata dari bahasa arab "Al-Ittihad" (persatuan), tetapi mereka menggunakan kata Islamic State sehingga hal ini sudah direncanakan untuk mengglobalkan ISIS.
"Saya mengapresiasi sikap Walikota Tasikmalaya yang Quick Respon terhadap isu yang bisa saja mengganggu stabilitas dan keamanan negara Indonesia umumnya dan khusunya bagi Kota Tasikmalaya, Umat Islam kini sudah cerdas untuk mencerna dan mewaspadai paham-paham radikal yang mengatasnamakan agama bukan saja ISIS", jelasnya usai acara.
Antusias penolakan ISIS dan Radikalisme ini terlihat saat kain putih dibentangkan di serambi Mesjid Agung Kota Tasikmalaya, sehingga tanpa instruksipun warga yang hadir berebut membubuhkan tanda tangan penolakannya.
Red. Humas Kota Tasikmalaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar