WEB SEDTA KOTA TASIKMALAYA

Sabtu, 25 Januari 2014

KEMBANGKAN KESHALEHAN SOSIAL DIMULAI DARI RUMAH SENDIRI

Kota Tasikmalaya - Derasnya arus negatif teknologi informasi dan teknologi komunikasi yang dapat mengikis moral bangsa Indonesia, mengharuskan masyarakat Kota Tasikmalaya untuk membentengi diri dengan tidak meninggalkan pendidikan agama Islam dan mengembangkan keshalehan sosial dimulai dari rumah sendiri.

Hal itu menjadi sorotan penting saat Walikota Tasikmalaya Drs. H. Budi Budiman menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Mesjid Al-Muslih Cempaka Warna Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya, Kamis malam (23/1).

Dihadapan warga dan forum cempaka yang hadir saat itu, ia meminta seluruh lapisan masyarakat untuk meningkatkan kegiatan Magrib Mengaji serta merubah kebiasaan ke arah yang lebih baik dengan mengembangkan kesholehan sosial mulai dari rumah sendiri.

Degradasi moral bangsa terlihat dengan semakin brutalnya gerombolan bermotor, demontrasi berujung rusuh dan pertikaian antar kelompok warga yang tidak lagi mengindahkan norma-norma sosial, menurut H. Budi harus menjadi cermin agar warga Kota Tasikmalaya lebih bisa bersabar (menahan diri) dan bersyukur serta lebih mempererat komunikasi sehingga tercipta kondisi masyarakat yang kondusif.

"Insyaalloh apabila kita bisa bersabar dan bersyukur akan mendatangkan berkah bagi seluruh masyarakat Kota Tasikmalaya serta menjauhkan dari mara bahaya dan bencana", katanya.

Pemerintah tengah berupaya untuk membantu pemenuhan kebutuhan pendidikan, baik di sekolah negeri maupun swasta melalui dana BOS di semua tingkatan pendidikan, sementara menyinggung polemik aset antara Kota dan Kabupaten, menurutnya masyarakat Kota Tasikmalaya jangan terpancing karena hal itu telah tuntas melalui penandatangan MOU yang dimediasi oleh Gubernur Jawa Barat.

Kota Tasikmalaya hanya memprioritaskan aset yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat seperti rumah sakit sebagai pusat layanan kesehatan, pasar-pasar sebagai pusat perekonomian rakyat, sekolah-sekolah dan aset untuk pelayanan publik.

Ia menambahkan bahwa Kota Tasikmalaya masih tetap bisa memiliki jati diri dan bisa maju berkembang dengan tidak mengandalkan warisan dari induknya (Kabupaten Tasikmalaya), apabila ditunjang oleh kehidupan masyarakat yang kondusif sehingga mampu menarik minat para investor untuk menanamkan modal atau berinvestasi di Kota Tasikmalaya. 

red. humas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar